Mengapa NBA Abaikan Han Shen?

Angka yang Tak Cocok

Saya memantau Han Shen di NBA Combine bulan lalu—dari baris belakang Barclays Center. Bukan sebagai prospek hiper, tapi titik data mentah yang tak sesuai model scouting tradisional.

Tinggi: 2,18m (7’2”). Rentang lengan: 2,20m. Berat: 114kg (252 lbs). Jangkau berdiri: 2,82m.

Ini bukan angka biasa—tapi anomali di liga yang dibuat untuk pria lebih kecil.

Sistem yang Tak Melihat Raksasa

Tim NBA tak memilih pria tinggi dari Tiongkok karena tak tahu cara mengukurnya. Bukan karena dia tak bisa menembak. Bukan karena pertahanannya lambat. Tapi karena scout masih pakai template 30 tahun lalu: ‘fit posisi spesifik’. Mereka cari rentang lengan ‘projectable’ dari sekolah Kentucky—bukan dari lapangan Beijing.

Saya pernah memprogram AI yang memetakan semua tipe tubuh non-tradisional di liga global. Metriknya? Ia mengungguli 97% prospek NBA—but tak ada tim yang menekan tombol.

Saat Data Menjadi Cerita

Raksasa sejati bukanlah pemain yang mencetak poin terbanyak—tapi orang yang membuat sistem melihatnya. Han Shen tidak sedang menunggu putaran pertama minggu depan. Dia sudah menang—in ruang data di mana algoritma belum menyusul siluetnya. Tandai kata saya: Jika Anda percaya pelatih daripada AI—you already behind the curve.