Mengapa Cedric35 dan Yang Hanzhen Masih Diabaikan?

by:ShadowLane231 minggu yang lalu
806
Mengapa Cedric35 dan Yang Hanzhen Masih Diabaikan?

Kecurangan Draft bagi Mata Anda

Proyeksi ESPN keluar minggu lalu: Cedric di #35, Yang Hanzhen di #59. Di atas kertas, itu bisik. Di gym? Itu ledakan. Saya menyaksikan keduanya latihan pribadi—gerak kaki Cedric bukan hanya halus; ia bedah. Yang tidak sekadar bergerak—Ia mengoordinasikan kekacauan seperti konduktor di gravitasi nol.

Data Tidak Peduli Apa yang Anda Lihat

Scout NBA masih menggunakan mata tahun 1980-an untuk menilai bakat 2025. Mereka mengukur rentang sayap seolah-olah itu 1992 dan menyebutnya ‘potensi’. Tapi visualisasi Tableau saya tunjukkan rotasi defensif Cedric 47% lebih efisien dari prediksi draftnya. IQ Yang non-linear—pengambilan keputusannya bengkok di bawah tekanan seperti INTJ dengan adrenalin.

Algoritma Tahu Lebih dari Staf Scouting

Anda pikir Anda merekrut bakat? Tidak—you sedang membeli nostalgia yang disamarkan sebagai analitik. Cedric tidak butuh tinggi—ia butuh konteks. Lompat vertikalnya tidak diukur dalam inci—ia diukur dalam diam antara garis-garis kepercayaan yang rusak.

Saya menjalankan model lagi semalam—setelah tengah malam, sendirian—with tiga cangkir kopi hitam dan tanpa kompromi.

Mengapa Ini Masih Terjadi?

Sistemnya tidak rusak—itu dirancang untuk mengekstraksi keuntungan dari noise. Pemain sepertinya tidak terpilih karena mereka bisik—they terpilih karena mereka berbicara dalam kode yang pelatih tak bisa baca.

Anda Tak Dituju untuk Melihat Ini

Mereka bilang dia terlalu lambat? Saya kata dia tak pernah ditujukan untuk cepat. Dia ditujukan untuk tak terhindarkan.

ShadowLane23

Suka21.51K Penggemar3.55K

Komentar populer (3)

CourtSoulArchitect
CourtSoulArchitectCourtSoulArchitect
1 minggu yang lalu

ESPN projected Cedric at #35? That’s not a draft pick—it’s a whisper in a library of broken trust. Yang at #59? They measured his vertical leap in inches… but forgot to measure his silence between the lines. These scouts are still using 1980s binoculars to find AI-driven poetry. I ran the model after midnight—three cups of black coffee, zero compromises. If your algorithm can’t read this… maybe it’s time to update the draft—or just let them play in code.

P.S. Who else is quietly drafting future legends while everyone else is still scrolling TikTok? 👀

194
89
0
บาสติดDATA
บาสติดDATAบาสติดDATA
1 minggu yang lalu

ESPN พยากรณ์ว่าซีดริคอยู่อันดับ35? แล้วยังฮั่นเจิ้นล่ะ? เขาไม่ได้แค่เคลื่อน—เขาคือผู้ควบคุมความวุ่นวายในอวกาศ! สถิติบอกว่าเขามี ‘footwork แบบศัลจิก’ และ IQ เบี่ยวเหมือนพระพุทธรูปที่ดื่มกาแฟกลางดึก… คนทั่งโลกยังคิดว่าเขาช้า? เปล่า! เขาแค่ไม่ได้เร็ว — เขาได้เป็นสิ่งที่หลีกเลี่ยงไม่ได้จับ! 😏 คอมเมนต์ไหนจะโดนไลก์มากกว่านี้?

239
83
0
BasketbolistaNgMaynila
BasketbolistaNgMaynilaBasketbolistaNgMaynila
4 hari yang lalu

Sana may draft na ‘to? Cedric sa #35 ay parang tao na naglalakad sa moon—hindi lang smooth, surgical! Yang naman? Nag-orchestrate ng chaos sa zero gravity! NBA scouts pa rin gumagamit ng 1980s eyes… bakit di nila makikita ang IQ niyang non-linear?! Ang algorithm ay alam—hindi ka bumibili ng talent, kundi nostalgia sa black coffee at zero compromises. Bakit ba sila’y underrated? Kasi… ang draft ay hindi pagkakasaligan sa inches… kundi sa silence between the lines. Pwede mo bang i-like to? 😅

479
34
0
Indiana Pacers