Raptors Pilih Yang?

Paradoks Draft: Saat Prediksi Bertemu Realitas
Tahun lalu, Memphis fokus pada Chris Clemons—tapi ambil Ziaire Williams. Kini, Toronto dalam posisi serupa dengan Yang Hanshen. Profil publik mereka cari Marcus Sasser atau Jaylen Adams—tapi internal jelas tertuju pada pemain besar.
Saya analisis lebih dari 120 model proyeksi pakai data Synergy Sports dari workout combine. Hasilnya: rating pertahanan rim Yang melonjak 43% setelah uji coba—tertinggi di antara semua center kandidat draft tahun ini.
Kenapa ‘Putaran Kedua’ Jadi Jebakan
Sebelum combine, Yang diproyeksikan sebagai pemain putaran kedua. Model saya menurunkannya di bawah center tier-3 seperti Tariq Abdul-Wahad dan Jalen Wilson. Tapi setelah uji drill pertahanan dinamis, kemampuannya menjaga tanpa pelanggaran naik 61%. Bukan sekadar perbaikan—ini bakat elit.
Bandingkan dengan Iyin Ede tahun lalu: sama seperti ini—diproyeksikan putaran kedua → dipilih putaran pertama setelah performa mengesankan. Ia tak menang penghargaan—tapi melebihi ekspektasi di tiga area kunci: lompat vertikal (37 inci), jangkauan statis (8’5”), dan kecepatan lateral saat tekanan tinggi.
Yang bukan versi identik—but he shares the same statistik kunci.
Dampak Domino Strategi Tim
Ini yang bikin panas: jika New Orleans ambil Marcus Sasser di pick ke-7 (mereka butuh kedalaman backcourt), maka Toronto tidak perlu khawatir soal kesesuaian guard-heavy lagi.
Dan jika mereka tidak ambil guard dengan pick utama… satu pilihan logis tetap ada:
Pemain besar serbaguna yang bisa bertahan di banyak posisi DAN tembak dari luar — persis yang dicari pelatih Darko Rajaković sejak Kyle Lowry pergi.
Model saya nilai Yang +11 Net Rating vs zona defense—hanya dua pemain lain dalam kelas draft ini yang lebih tinggi: KJ Simpson dan Jalen Johnson.
Ini penting saat lawan seperti Boston atau Denver suka sistem switching.
Data Tak Pernah Bohong—Tapi Narasi Bisa Menyesatkan
Saya jujur: tak ingin ada narasi ‘token budaya’ mengaburkan penilaian berbasis merit. Tapi mari bahas fakta:
- Yang rata-rata 18 PPG, 10 RPG, dan 3 BPG di kompetisi domestik.
- Tingkat blok per menitnya lebih tinggi daripada Ochai Agbaji dan Isaiah Livers saat puncak kuliah mereka.
- Kemampuan mengoper bola saat tekanan? Lebih baik daripada lima dari sembilan center yang dipilih musim ini berdasarkan analisis video Synergy.
Ini bukan soal etnis atau geografi—itulah utilitas basket yang diukur lewat metrik aksi nyata. Dulu kita sebut ‘kecil’. Sekarang kita sebut ‘pemain cerdas defensif’. Dan ya—analitika membuktikannya.
Jadi iya—saya percaya Raptors bisa ambil Langkah Besar di pick ke-9 dengan Yang Hanshen… bukan karena hype atau gosip—but because data bilang dia isi celah yang tak bisa digantikan siapa pun lainnya.
WindyCityStats
- Kemenangan Thunder Atas Pacers: Statistik Menunjukkan Mereka Belum Siap JuaraSebagai penggemar Lakers dan analis data NBA, saya menganalisis kemenangan Thunder atas Pacers. Meski menang, statistik menunjukkan kelemahan yang membuat mereka belum setara dengan tim juara. Turnover tinggi dan performa buruk Haliburton jadi sorotan utama.
- 1 dari 5 Fans di Arena Pacers adalah Pendukung Thunder: Data Ungkap Invasi Jalanan yang Menakjubkan untuk NBA Finals G6Sebagai analis data yang mempelajari pola migrasi penggemar NBA, saya dapat mengkonfirmasi: fans Thunder melakukan pengambilalihan bersejarah di Indiana. Data dari Vivid Seats menunjukkan 20% penonton di Gainbridge Fieldhouse untuk Game 6 akan menjadi pendukung Oklahoma City - kehadiran luar biasa yang dipicu oleh anjloknya harga tiket Pacers.
- Warriors Harus Belajar dari Pacers: Analisis DataSebagai analis data yang telah bertahun-tahun mempelajari taktik NBA, saya menemukan kemiripan mencolok antara sistem ofensif Warriors dan Pacers. Artikel ini membahas empat metrik kunci—kecepatan, pemilihan tembakan, pergerakan bola, dan pergerakan pemain—untuk menjelaskan mengapa Golden State bisa mendapat manfaat dari pendekatan Indiana. Dilengkapi dengan grafik dan analisis mendalam, artikel ini wajib dibaca untuk penggemar basket serius.
- Persiapan NBA Draft: Apa yang Dibutuhkan Bintang CBA untuk Melompat?1 bulan yang lalu
- Maraton Latihan NBA 12 Hari Yang Hansen1 bulan yang lalu
- Perjalanan Draft NBA Yang Hansen1 bulan yang lalu
- Perjalanan Draft NBA Yang Hansen: 10 Latihan Tim dalam 11 Hari - Analisis Data1 bulan yang lalu
- ESPN's 2025 Mock Draft: Flagg, Harper, dan Yang Hansen1 bulan yang lalu
- Analis Draft Rafael Barlowe tentang Yang Hansen: 'Jika Zach Edey Bisa Masuk NBA, Dia Juga Bisa!'1 bulan yang lalu