Dilema Kuminga: Ketika Potensi Bertabrakan dengan Realita

Sebagai seseorang yang melacak setiap pertandingan Warriors melalui statistik lanjutan (ya, bahkan saat Lakers tidak bermain), empat musim Jonathan Kuminga di Golden State mewakili salah satu kasus pengembangan paling frustasi di NBA. Mari kita bahas tahun demi tahun dengan angka-angka yang jelas:

Tanda Bahaya Rookie (2021-22)

Net rating -4,7 Kuminga di waktu sampah lebih buruk dari 94% pemain pilihan lotere sejak 2015. Andre Iguodala tidak salah ketika mengkritik staf pelatih karena “menginginkan pengembangan dan kemenangan” - terutama ketika rekaman menunjukkan Kuminga berjalan santai di akhir permainan sementara Jordan Poole berusaha keras.

Musim Harapan Palsu (2022-23)

Ketika Andrew Wiggins cuti, Kuminga mendapat 12 start… dan Warriors kalah 4-8. Defensive rating 112,3-nya sebagai starter akan menjadi yang terburuk di antara semua SF. Klip viral “dua free throw gagal per kuarter akhir”? Secara statistik akurat - dia hanya mencetak 58% dari garis lemparan bebas di momen-momen krusial.

Perang Media & Prioritas yang Salah (2023-24)

Tim PR bekerja keras mengelola keluhan publik Kuminga tentang waktu bermain. Yang tidak bisa mereka perbaiki: rasio assist-to-turnover 0,43-nya, terburuk di liga di antara para forward. Sementara itu, Brandin Podziemski - rookie lain - mencatat angka rebound lebih baik pada tinggi 6’4” dibandingkan Kuminga di 6’7”.

Verdict: Pengurangan yang Menguntungkan

Metrik lanjutan setuju:

• Win Shares/48: 0,078 (di bawah level pengganti)
• Defensive EPM: -1,7 (15% terburuk forward)
• Clutch TS%: 51,3% (rata-rata liga: 58,1%)

Golden State tidak membutuhkan proyek lain yang membutuhkan menit bermain. Mereka membutuhkan kontributor yang memahami sistem mereka tidak dibangun untuk mengejar statistik. Seperti kata Draymond Green: “Rekaman tidak berbohong.”