Tenang Dulu

Musim Panas Bukan Lari Cepat — Tapi Maraton

Saya sudah bilang sebelumnya: pembentukan tim di NBA lebih tentang kesabaran daripada aksi dramatis. Bucks membeli solusi dengan uang seperti membeli tiket lotre — mencolok, berisik, tapi kosong. Mereka menukar fleksibilitas masa depan demi sorotan singkat, lalu bilang ‘menangkan sekarang’? Silakan.

Jelas: Anda tidak bisa membangun kontender hanya dari emosi. Terutama saat bintang Anda tumbuh sebagai pengungsi tanpa jaring pengaman sama sekali. Jika Anda tak menghargai fondasi itu, dia akan pergi — tanpa peringatan, tanpa kesempatan kedua.

Mengapa Spurs Main Cerdas (dan Mungkin Menang Jangka Panjang)

Sementara itu, lihat San Antonio. Mereka tidak mengejar headline — mereka mengejar kelangsungan hidup. Ingat Jeff Green? Tidak? Persis itu. Dia salah satu pemain ‘cukup bagus’ yang tak berdampak besar tapi menghabiskan ruang gaji bertahun-tahun.

Spurs belajar dari kesalahan ini — sama seperti mereka belajar dari kontrak Gary Neal atau Brad Miller era dulu. Mereka tahu kapan harus melepas pemain sebelum rasa sayang membunuh strategi.

Sekarang bandingkan dengan Denver: seluruh rencana mereka dibangun di atas dua pemain yang mengunci bagian besar anggaran awal — kontrak kecil dengan potensi beban besar (melihatmu, Michael Porter Jr.). Itu bukan manajemen cerdas; itu sabotase diri yang disamarkan sebagai kedalaman.

Traps Anggaran yang Semua Tim Jatuh Kedalamnya

Ini yang sering terlewat fans: fleksibilitas anggaran bukan hanya soal punya ruang untuk rekrut pemain baru. Itu tentang mempertahankan opsi saat sesuatu gagal.

Ketika Anda mengunci $30 juta untuk satu orang tanpa klausa keluar atau nilai pertukaran? Anda sudah kehilangan 70% kekuatan negosiasi musim depan. Jadi ya — bola kecil tak berarti dampak kecil. Itu artinya berpikir jauh ke depan saat semua orang teriak ‘APA BARU SAJA TERJADI?!’

Apa yang Harus Kita Perhatikan Sekarang

Free agency belum bahkan resmi dibuka! Kalender bilang musim panas… tapi liga ini berjalan berdasarkan waktu, bukan musim. Pertandingan sebenarnya dimulai saat tim sadar mereka tak bisa membayar bintang B DAN pemain pendukung C karena gaji mereka dikendalikan oleh inflasi kontrak dari keputusan masa lalu. Di situlah pengambilan keputusan nyata terjadi — bukan di minggu hype ESPN, tapi di ruangan rapat sunyi tempat spreadsheet-nya merah daripada hijau.

Dan jujur? Saya lebih suka melihat itu daripada tarian TikTok antara dua bintang yang pikir chemistry dibentuk lewat cerita Instagram.

Jadi ambil kopi Anda, buka dashboard analitik (atau pakai grafik radar mingguan saya), dan mari tunggu hingga akhir Juli sebelum kita mulai menilai warisan siapa pun lagi.